Welcome to my blog, enjoy reading.

Senin, 07 Desember 2009

makalah kesehatan lingkungan

PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu materi alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dapat digunakan untuk berbagai keperluan serta memelihara kebersihan lingkungan hidup. Penggunaan air tanah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air minum dan air bersih karena terbatasnya penyediaan air bersih dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)..

Di Indonesia akibat penggunaan air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan, tiap tahun diperkirakan lebih dari 3,5 juta anak di bawah usia tiga tahun terserang penyakit radang saluran pencernaan dan diare dengan jumlah kematian 3% atau sekitar 105.000 jiwa. Adanya senyawa kimia berbahaya yang terlarut dalam air dapat berakibat fatal jika kadarnya berlebih dan jika jumlahnya sedikit berlebih pada penggunaan jangka lama akan tertimbun dalam jaringan tubuh dan menimbulkan efek yang merugikan kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Dari pernyataan diatas sekiranya penulis sangatlah perlu untuk memberi suatu pengetahuan kepada masyarakat khususnya mengenai tingkkat kandungan kadar besi dari air minum tersebut walaupun tidak secara panjang lebar. Diharapkan masyarakat mengetahui dan biasa mempraktekkan pengetahuan yang didapat dari makalah ini.













PEMBAHASAN

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya serata fungsinya takkan tergantikan oleh senyawa lainnya hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia adalah sangat membutuhkan air mulai dari membersihkan diri, cuci piring, cuci baju. Air konsumsi adalah air yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tanggal 29 Juli 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas AirMinum yaitu kadar Fe sebesar 0,3 mg/l. Secara kualitas, ditemukan beberapa penyimpangan terhadap parameter kualitas air bersih, baik kualitas fisik, kimia, biologi, ataupun radioaktif. Penurunan kualitas air diantaranya diakibatkan oleh adanya kandungan besi yang sudah ada pada tanah karena lapisan- lapisan tanah yang dilewati air mengandung unsur-unsur kimia tertentu, salah satunya adalah persenyawaan besi. Besi merupakan mineral yang sangat dibutuhkan manusia dan dapat diperoleh dari air yang kita minum. Sebagian besar keperluan air berasal deari PAM (air ledeng) juga bahan baku berasal dari sungai. Oleh karena itu kualitas dan kuantitas sungai sebagai sumber air harus dipelihara. Didalam air banyak terkandung unsure-unsur yang berbahaya (kotor) dan tidak bersih. Unsur-unsur tersebut salah satunya adalah besi.
Besi adalah salah satu dari lebih unsur-unsur penting dalam air permukaan dan aiar tanah. Adanya unsur-unsur dalam air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan unsure-unsur tersebut. Namun, air minum yang mengandung kadar besi yang berlebihan berpengaruh terhadap nilai estetika (warna, endapan dan rasa) dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Persyaratan kadar besi dalam air minum dianjurkan tidak lebih dari 0,3 mg/l. Oleh karena itu, masyarakat ingin mengetahui apakah salah satu parameter (besi) pada sumber air minum rumah tangga telah memenuhi syarat air minum.
Zat besi merupakan suatu unsur tersebut yang merupakan unsure yang penting atau berguna untuk metabolisnme tubuh. Untuk keperluan ini tubuh memelurkan 75 mg unsure tersebut perhari, yang tidaka hanya diperoleh dari air. Konsentrasi unsure besi dalam air yang melebihi 2 mg/l akan menimbulkan noda-noda pada peralatan dan bahan-bahan yang berwarna putih. Adanay unsure ini juga dapat menimbulkan baud an warna pada air minum dan warna koloid air. Selain itu konsentrasi yang lebih besar dari 1 mg/l dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah-merahan memberirasa yang tidak enak pada minuman kecuali dapat membentuk endapan pada pipa logam dan bahan cucian.
Atas dasar pertimbangan tersebut diatas maka ditetapkanlah standar konsentrasi air minum besi dalam air minum oleh Depkes RI sebesar 0.1-1.0 mg/l. dengan dipenuhinya standart tersebut diharapkan berbagai kemungkinan yang terjadi dimasyarakat mengenai efek negatif dapat dihindari serta dicegah. Negara yang perkembangan ekonominya masih labil biasanya standart kualitas air minumnya pun tidak seketat dengan standart air minum negara maju, karena kemampuan ekonomi yanitu dalam hal mengolah air dengan teknologi modern atau canggih cenderung sangat sulit dipenuhi. Pengolahan pun masih dapat dikatakan tradisional untuk ukuran negara maju. Parameter standart air minum:
1. Parameter Fisik
2. Parameter kimiawi
3. Parameter biologis dan
4. parameter radiologis.
Kandungan besi yang terdapat pada air merupakan salah satu parameter kimia, adanya unsur-unsur tersebut. Zat besi merupakan suatu unsur yang berguna bagi metabolisme tubuh. Unutk kebutuhan ini tubuh membutuhkan 7-35 mg unsur perhari yang diperoleh dari air.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti mengadakan percobaan dengan menggunakan zeolit untuk menurunkan kadar Fe yang terdapat dalam air . Pertukaran ion merupakan proses pertukaran kimia di mana zat yang insoluble memisahkan ion-ion bermuatan positif atau negatif dari larutan elektrolit dan melepaskan ion-ion bermuatan sejenis ke dalam larutan yang secara kimiawi jumlahnya sama. Proses pertukaran ion ini tidak menyebabkan perubahan struktur fisik penukar ion. Persamaan yang digunakan untuk menggambarkan reaksi pertukaran ion dapat dilihat pada Persamaan 1. B + + (R − )A + ⇔ A + + (R − − )B + (1) di mana R- merupakan kelompok fungsional pada resin yang bermuatan negatif (Grinstead dan Pallman, 1993). Secara umum terdapat dua teori yang telah dikembangkan untuk menghitung kesetimbangan pertukaran ion, yang berupa reaksi kimia dan fenomena membran.
Untuk menjadi penukar ion yang efektif, suatu resin penukar ion harus mempunyai ion-ion yang mudah bertukar dalam struktur yang tidak mudah larut dalam air, dan ruangan yang cukup dalam strukturnya untuk menjamin kebebasan ion-ion bergerak keluar dan masuk dalam matriks bahan. Kapasitas operasi dari suatu resin berhubungan dengan kecepatan aliran melalui kolom, kedalaman kolom, koefisien selektifitas, ukuran ion-ion yang akan dipertukarkan, banyaknya regenerant yang digunakan, komposisi dan konsentrasi air baku, suhu dan kualitas air yang diinginkan. Bila ditempatkan di dalam air, resin penukar ion akan mengalami pengembangan dan ion-ion akan mudah berdifusi masuk dan keluar dari strukturnya. Luasnya pengembangan ini merupakan fungsi dari kadar crosslinking. Kerapatan resin penukar ion dapat dinyatakan sebagai bulk density (berat per satuan volume total) atau sebagai specific gravity (berat per satuan volume partikel). Adsorpsi didefinisikan sebagai pengambilan molekul-molekul oleh permukaan luar atau permukaan dalam suatu padatan adsorbent atau oleh permukaan larutan. Tingkat adsorpsi (rate of adsorption) menentukan waktu detensi yang dibutuhkan untuk pengolahan, dan ukuran atau skala dari sistem adsorpsi yang akan diterapkan. Kinetika proses menggambarkan tahapan di mana molekul dipindahkan dari larutan ke pori-pori partikel adsorbent.Beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkatan terjadinya adsorpsi tersebut adalah agitasi, karakteristik adsorbent, daya larut, ukuran molekul zat terlarut, pH larutan dan temperatur larutan.
Contoh aplikasi dalam Metodologi: Adapun variabel penelitian pada sistem percobaan kontinyu adalah diameter butir zeolit (10, 20, 30, dan 40 mesh), konsentrasi awal Fe (3, 2, dan 1 mg/ l). Sedangkan parameter yang konstan yang digunakan adalah pH, temperatur (26o – 29o C), serta debit influen (30 ml/detik) Pengukuran butiran zeolit dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil FTSPITS dengan analisa ayakan, untuk mendapatkan diameter butir yang sesuai untuk digunakan dalam
penelitian. Hasil dari tiap-tiap ayakan yaitu ayakan lengser dengan diameter lebih kecil dari 40 mesh, tidak digunakan dalam penelitian. Ayakan 50 mesh menghasilkan diameter 40 mesh, ayakan 40 mesh menghasilkan diameter 30 mesh, ayakan 30 mesh menghasilkan diameter butir 20 mesh, ayakan 20 mesh menghasilkan diameter butir 10 mesh serta ayakan 10 mesh dan 5 mesh tidak digunakan lagi pada penumbukan.
Nilai kapasitas tukar kation (KTK) didapatkan dari Persamaan 2. ( ) (a b) g KTK meq 100gr = 25 − (2), dimana:
a = ml KH(IO3)2 untuk titrasi sampel
b = ml KH(IO3)2 untuk titrasi blanko
g = gram contoh zeolit
Nilai kapasitas adsorpsi (KA) didapatkan dari Persamaan 3. KA (meq/100 gr) = 20 (ml NaOH blanko – ml NaOH sampel) N NaOH (3) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki konsentrasi Fe buatan sebesar 1 mg/l; 2 mg/ l; 3mg/l. Fe buatan dibuat dengan menggunakan Fe (NH4)2 (SO4)2. 6H2O karena Fe dalam Fe (NH4)2 (SO4)2. 6H2O berbentuk Fe2+ yang terlarut dan relative stabil sehingga dapat dianalogkan dengan keberadaan Fe dalam air tanah yang umumnya juga berbentuk Fe2+.
Zeolit adalah suatu jenis mineral yang tersusun dari silika (SiO4) dan alumina (AlO4) dengan ronggarongga di dalamnya yang berisi ion-ion logam, biasanya logam alkali dan alkali tanah, dan molekul air. Setiap jenis zeolit juga mempunyai urutan selektifitas pertukaran ion yang berbeda. Beberapa karakteristik dan sifat yang mempengaruhi selektifitas pertukaran ion pada zeolit yaitu struktur terbentuknya zeolit yang berpengaruh pada besarnya rongga yang terbentuk serta efek mengayak dari zeolit, mobilitas kation yang diperlukan, efek medan listrik yang ditimbulkan kation serta difusi ion ke dalam larutan energi hidrasi. Zeolit mempunyai kapasitas yang tinggi sebagai penyerap. Hal ini disebabkan karena zeolit dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukuran dan konfigurasi dari molekul. Mekanisme adsorpsi yang mungkin terjadi adalah adsorpsi fisika (melibatkan gaya Van der Walls), adsorpsi kimia (melibatkan gaya elektrostatik), ikatan hidrogen dan pembentukan kompleks koordinasi. Besi merupakan salah satu unsur pokok alamiah dalam kerak bumi. Keberadaan besi dalam air tanah biasanya berhubungan dengan pelarutan batuan dan mineral terutama oksida, sulfida karbonat, dan silikat yang mengandung logam-logam tersebut










PENUTUP

A. KESIMPULAN
a) Parameter standart air minum adalah:
1. Parameter Fisik
2. Parameter kimiawi
3. Parameter biologis dan
4. parameter radiologis
b) Air konsumsi adalah air yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan Kepmenkes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tanggal 29 Juli 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas AirMinum yaitu kadar Fe sebesar 0,3 mg/l.
c) Besi adalah salah satu dari lebih unsure-unsur penting dalam air permukaan dan aiar tanah. Adanya unsure-unsur dalam air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan unsure-unsur tersebut.





B. SARAN
Kepada masyarakat agar selalu atau lebih memperhatikan sanitasi air disekitarnya. Bila ada kejanggalan baik dalam hal warna, rasa, baud an lainnya dapat menghubungi pemerintah setempat agar dapat ditanggulangi dengan cepat.
Untuk pemerintah setempat yang berkompenten didalamnya agar lebih disosialisasikan dan diperiksa akan kualitas air dimsyarakat tersebut.







DAFTAR PUSTAKA

- Arifin, M dan Harsodo, (1990). Zeolit Alam. Direktorat Jendral Pertambangan Umum, Pusat Pengembangan Teknologi Mineral Bandung, Bandung.
- Benefield, L.D. (1992), Process Chemistry for Water and Wastewater Treatment. Prentice Hall Inc., Englewood Cliff, New Jersey.
- Tim penyusun. Modul praktikum kesehatan lingkungan. Stikes Surya Global. Yogyakarta. 2008